Dua
kata: margin rendah. Itulah rahasia kesuksesan dari Amazon. Ketika kita
mengatakan itu, kedengarannya itu gila. Tapi, Jeff Bezos melihatnya sebagai
keuntungan yang kompetitif. Amazon sudah menghabiskan satu dekade dan
setengahnya demi membuat margin rendah menjadi suatu hal yang menguntungkan.
Menurut Bezos, ketika Anda tidak terobsesi atau hanya fokus dengan margin yang
tinggi, akan ada disiplin yang melekat tentang bagaimana Anda beroperasi. Namun
Bezos pun tidak mengatakan bahwa margin tinggi hanya untuk mereka yang pemalas.
Tapi, Anda bisa menyebutnya sebagai poin penting dari sebuah kebanggaan. Semua
orang bisa bertahan di margin yang tinggi. Namun, butuh orang yang sejatinya
bersungguh-sungguh untuk bertahan dan berkembang di margin rendah. Dan, Jeff
Bezos adalah orangnya.
Bezos
cukup jelas dan tegas menjelaskan mengenai dikotomi margin tinggi dan margin
rendah. Dalam wawancara dengan Wired, ia mengatakan; “Ada dua cara untuk
membangun perusahaan yang sukses. Pertama adalah berkerja sangat-sangat-sangat
keras agar bisa meyakinkan konsumen untuk membayar margin yang tinggi. Kedua,
adalah dengan berkerja sangat-sangat-sangat keras untuk menawarkan margin
rendah pada para konsumen.” Dan, ia adalah orang yang memilih opsi yang kedua
itu. Mengapa? Karena ia percaya, dengan menawarkan kemungkinan harga terendah,
akan membuatnya bisa menarik basis konsumen yang besar. Berikut ini adalah
skema margin dua banding dua dari Jeff Bezos:
Jeff
sudah memilih posisi di atas kiri dari skema matriks – margin rendah dengan
volume tinggi. Ia sudah membuktikan jika ada bisnis besar yang bisa berkembang
di sana. Ini jelas lebih baik dibanding margin rendah dengan volume yang juga
rendah; itu salah satu jalan menuju kehancuran. Ia menggambarkan keadaan dunia
teknologi sekarang berfokus pada margin tinggi, dengan volume bisnis yang
rendah hingga membuat perusahaan bertarung habis-habisan untuk memenangkan
perhatian konsumen, dan menjual perangkat lunak bermargin tinggi atau perangkat
keras pada jumlah konsumen yang relatif kecil. Padahal menurutnya, kemampuannya
untuk menunjukkan profitabilitas margin rendah, membuatnya bisa mengumpulkan
basis konsumen terbesar. Kemampuan untuk mengeksekusi margin rendah telah
menjadikan Bezos mampu memperbesar kombinasi produknya dan menarik konsumen
yang bahkan lebih besar basisnya.
Jadi,
apa yang diperlukan untuk bertahan di pilihan margin rendah? Jawabannya adalah
efisiensi. Efisiensi yang luar biasa. Bezos bahkan sudah terobsesi dengan
efisiensi sejak hari pertama. Dan, efisiensi tersebut tersebar hingga ke
seluruh titik peruusahaannya. Bezos telah membangun sistem distribusi yang
membuat Amazon bisa memberikan apapun di manapun (setidaknya di mana saja di
Amerika) pada setiap waktu yang dimungkinkan untuk menghasilkan uang, walau
sekecil apapun itu. Efisiensi itu telah memungkinkan Amazon untuk
menawarkan Amazon Prime, yang menyediakan pelayanan gratis selama dua hari
sembari tetap menghasilkan uang (baiklah, di sini kita ketahui jika Amazon
Prime tidak benar-benar gratis, tapi ia telah mendekati konsumen hingga meningkatkan
volume pesanan). Amazon juga benar-benar fokus dalam penurunan biaya terhadap
pelayanan konsumen. Tapi itu tidak serta-merta berarti Amazon mengabaikan
kebutuhan konsumen. Mereka hanya ingin bekerja keras untuk memuaskan konsumen
dengan cara yang berbeda; yakni meminimalkan campur-tangan tenaga manusia
sebisa mungkin. Sebagai gantinya, Amazon menawarkan pelayanan melalui online –
di mana saat ini, Amazon menempati urutan pertama paling tinggi pelayanan dan
promosi via internet.
Obsesi
Bezos dengan efisiensi, mungkin bisa dilihat dengan jelas dalam Amazon Web
Services (AWS). AWS adalah perpanjangan dari infrastruktur teknis Amazon itu
sendiri (pengembangannya sendiri dibiayai dan dibawahi naungan Amazon). Bezos
selalu bertekad untuk membuat AWS menyediakan buku-buku dengan cara yang sama –
volume tinggi, margin rendah. Selain itu, Bezos tidak bersedia menggunakan
‘produk apa adanya’ untuk mendapatkan harga terendah. Harga yang rendah dengan
kualitas tinggi telah membuat AWS menjadi tulang punggung mayoritas website
besar di dunia saat ini, seperti Foursquare dan New York Times.
Jeff
menegaskan bahwa; “hal terhebat yang bisa Anda lakukan adalah membuat
kesalahan” dan, sebagai hasilnya, “Amazon mampu fokus pada cacat-cacat kecil
dan memusnahkan mereka hingga ke akar-akar. Itu akan mengurangi biaya, karena
segalanya akan bekerja”. Sepertinya Bezos benar, semuanya bekerja dengan baik.
AWS kini telah menjadi bisnis yang besar, secara bersamaan juga meningkatkan
efisiensi infrastruktur Amazon itu sendiri – ini seperti menyelam sambil minum
air, kemenangan ganda.
Margin
rendah tak selamanya sesuai dengan strategi yang dipilih setiap orang. Ini
adalah bisnis yang keras, dan tak kenal ampun. Tapi, Jeff Bezos adalah tipe
orang yang benar-benar mengenali model bisnis yang dipilihnya dan mampu
menjalankannya dengan strategi yang sempurna. Dengan mengurangi biaya dan
meningkatkan kualitas melalui obsesinya terhadap efisiensi, Amazon akhirnya
bisa berdiri dengan memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang minimal. Keadaan
ini jelas sulit disaingi oleh banyak orang. Dan, tentunya itulah yang Jeff
suka.
Tentu
saja jika Jeff juga bertindak selayaknya konsultan bagi dirinya sendiri, Jeff
harus jujur dan menunjukkan, memang, kuadran atas kiri pada skema di atas akan
selalu menjadi hasil yang paling diinginkan. Matriks dalam skema tersebut
adalah tak terkecuali. Kemampuan untuk memberikan volume dan margin tinggi
seperti hadiah dari surga. Selalu ada alasan mengapa Apple menjadi perusahaan
paling berharga di dunia dan memiliki $97 miliar dollar di bank. Mereka telah
berhaisl memecahkan kode untuk meraih volume dan margin tinggi. Seperti juga
Google (yang memiliki $44 miliar di bank) dan Microsoft (yang mempunyai $50
miliar di bank). Tapi, ketahuilah, ketika menyinggung tentang volume tinggi
dengan margin rendah, Amazon adalah satu-satunya yang paling baik yang pernah
ada.
sumber
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus