Laman

Jumat, 12 Desember 2014

Tips Pemasaran Awal Usaha

Pada masa awal memulai usaha, memulai usaha membutuhkan early customer.

Disinilah peran marketing hadir. Banyak cara yg mudah dan murah untuk memulainya.
Sebelum memulai marketing cobalah untuk menentukan target market.
Dengan target market yang jelas tentunya ini akan membantu dalam targeting.Semakin jelas dan spesifik biasanya lebih baik

Berikut beberapa strategy yang bisa digunakan untuk menambah traffik, sales (e commerce), menambah user :

1. Membuat iklan facebook dengan fanpage. Hal ini dilakukan oleh banyak memulai usaha di Indonesia. Iklan facebook bs dimulai dengan sangat murah. Anda bisa memulainya dengan hanya modal $1/10rb. Anda bisa melakukan like ads, promote post atau mungkin click to website. Di facebook ads Anda dapat memilih target apa yang Anda inginkan. Kemudian iklan bisa ditampilkan di sidebar atau newsfeed. Lakukan split testing untuk menemukan campaign, creative dan ad copy terbaik. Gunakan google analytic untuk menentukan goal yang ingin dicapai dan buang campaign yang kurang baik.

2. Membuat sistem affiliate. Ini penting karena kita bisa melakukan leverage kepada para internet marketer atau blogger. Mereka bisa membantu kita menaikkan penjualan. Berikan komisi sebaik mungkin untuk menarik lebih banyak affiliate. Biasanya cara ini bisa diterapkan untuk e-commerce (ex : lazada)

3. Membuat Blog. Dengan membuat blog Anda bisa menyasar sisi Mesin pencari optimization. Blog bisa dimulai dengan gratis, hanya bermodalkan wordpress. Untuk bisa mendapatkan trafik dari mesin pencari blog wajib digunakan di semua memulai usaha. contoh memulai usaha yang bagus dalam penggunaan blog adalah kissmetrics.com. Cobalah untuk mencari keyword melalui google planner / google trends. Catat keyword2 tersebut dan buatlah posting sesuai keyword2 itu.

4. Twitter. Anda bisa menggunakan twitter sebagai sarana customer service dan info. Selain itu twitter juga bisa digunakan untuk melakukan soft selling dan hard selling.

Mungkin itu sedikit informasi tentang cara memarketingkan memulai usaha. Semoga bermanfaat :)

Senin, 24 November 2014

Cara Memulai Menjadi Pengusaha

“Bagaimana cara memulai menjadi pengusaha ?” Pertanyaan ini sangat banyak ditanyakan oleh orang yang ingin memulai bisnis. Anda bisa mendapatkan banyak jawaban dari berbagai sudut pandang. Berikut ini adalah jawaban dari Oliver Emberton, founder dari Silktide, sebuah software company di Inggris.

Anda tidak butuh kualifikasi tertentu, uang atau otak sebesar planet atau bahkan sebuah ide yang bagus sekali. Yang dilakukan entrepreneur adalah membuat “sesuatu” yang secara konsisten menghasilkan uang.
Pikirkanlah, sebuah perusahaan sebagai mesin yang Anda desain dan bangun, berikut ini adalah McDonalds :
Mesin Anda pasti memiliki bagian-bagian tertentu. Ia menjual sesuatu kepada seseorang dan me-re invest sebagian penjualan untuk membantu membuat penjualan di masa depan. Yang tersisa adalah profit untuk owner. Berikut ini adalah contoh dari Google :
Jika Anda bisa men-desain, membangun dan memelihara mesin ini, Anda bisa menjadi kaya. Namun tentu saja tidak mudah.
Saatnya bicara tentang diri Anda
Anda anak muda, tidak kaya, sulit mendapat kerja atau membenci pekerjaan Anda ? Mungkin sedikit sifat “memberontak” ? Perfect, Anda tidak punya kebiasaan buruk dan mungkin akan bekerja sampai kuku Anda patah dan mata Anda jatuh ke meja. Dunia menunggu Anda.
Anda orang yang lebih tua, bijaksana, sedikit uang disimpan di rekening bank Anda dengan pekerjaan stabil ? Mungkin sedikit kredit rumah dan anak-anak ?  PR Anda menjadi entrepreneur sedikit lebih berat, tetapi tetap bisa dikerjakan.
Kualitas terpenting dari entrepreneur yang bagus adalah energi dan determinasi. Hal lainnya adalah menjadi seorang yang persuasif, hal ini bisa dipelajari. Saya mulai sebagai orang super pemalu di usia 21, saya dengan cepat belajar bagaimana menjual karena itu satu-satunya cara supaya saya bisa makan.
Cukup kalimat pembukannya, sekarang mari buat Anda lebih kaya dari sebelumnya
“The idea”
Lupakan hal-hal nonsense yang Anda dengar tentang value dari sebuah ide.
Ide itu murah.
Ide bisnis itu bernilai lebih kecil daripada sandwich yang sudah dimakan separuh. Setidaknya Anda bisa makan sandwich.
Tentu saja Anda butuh ide. Tetapi ketahuilah bahwa perusahaan yang sukses mendapatkan pendanaan bukan hanya dari ide brilian yang liar. Starbucks memulai dengan menjual kopi di Seattle. Facebook membangun MySpace yang lebih baik, Google membangun Yahoo search yang lebih baik. Microsoft meng-copy Apple – sedangkan Apple meng-copy Xerox.
Original ideas are overrated
Yang tidak overrated adalah  timing. Google memilih waktu yang tepat untuk membangun search engine, kalau Anda mau membuatnya sekarang ya good luck deh.
Kebanyakan orang takut memulai bisnis ketika ada kompetisi, tetapi kompetisi bisa saja merupakan hal baik.
Tempat terbaik membuat restoran baru adalah tepat di sebelah restoran lain yang sudah sukses. Mereka sudah dengan baik hati dan kerja keras membangun audience. Banyak bisnis bagus mendompleng kesuksesan bisnis lainnya, lebih baik memiliki beberapa kompetitor daripada tidak sama sekali, handa hanya perlu menjadi 10% lebih baik.
Saya secara personal merekomendasikan menjual sesuatu yang Anda dan teman Anda akan membeli dalam hitungan detik. Anda akan mengerti bidang yang Anda sendiri kuasai, Anda akan mengerti customer Anda, Anda akan sangat passionate terhadap apa yang Anda lakukan.
Jika Anda bisa membuat bahwa perusahaan Anda adalah tentang “why” bukan “what” nya, Anda akan menginspirasi diri Anda sendiri dan orang-orang di sekitar Anda. Untuk bisa survive ke langkah berikutnya, Anda membutuhkan butiran-butiran inspirasi.
Memulai 
Memulai perusahaan sedikit banyak mirip dengan membesarkan anak, semua orang mengasumsikan Anda tahu apa yang Anda lakukan, tetapi si bayi dan perusahaan kan terlahir tanpa buku manual instruksi, Anda melaluinya dengan jatuh bangun dan belajar sambil berjalan.
Pada awalnya kemungkinan besar Anda akan gagal. Tujuan Anda adalah membangun mesin uang, tapi mungkin Anda tidak memiliki keseluruhan bagian  dari yang dibutuhkan. Ide Anda mungkin saja separuh salah, tetapi Anda tidak tahu bagian mana yang salah, hal ini normal sekali.


Bagian besar dari memulai perusahaan adalah meyakinkan orang untuk  mempercayai Anda. Ketika Steve Jobs mendirikan Apple, ia tidak punya uang dan tidak punya customer, yang terjadi kemudian ia menjadi seorang entrepreneur hebat.
Yang pertama ia lakukan adalah meyakinkan toko komputer lokal untuk meng-order produk Apple yang bahkan belum dibuat, berikutnya dia meyakinkan supplier komponen yang dibutuhkan untuk membuatnya dengan order yang dia dapat untuk meyakinkan supplier bahwa ia bisa membelinya. Lalu Jobs dan tim kecilnya bekerja di garasi untuk membangun komputer pertama, diantarkan ke toko tepat waktu dan membuat profit lumayan. Apple dilahirkan dengan modal minim sekali.

Seringkali ketika menjalankan semua ini entrepreneur harus juggling antara membangun the perfect company (idealist) dan membayar tagihan (realist) – ketiadaan ke-duanya bisa-bisa membunuh bisnis Anda. Banyak yang mempercayai bahwa realist / idealist partnerships adalah hal umum dalam bisnis
Jangan Scaling dengan cepat
Jangan melakukan scaling dengan prematur. Jangan menjadi perusahaan besar terlalu cepat. Jadilah lambat dalam membakar / spending uang . Jangan membuang waktu menulis mission statement dan dokumen-dokumen kebijakan. Kamu masih kecil, jadilah gesit dan selalu dalam sebuah misi. Buat dan juallah barang. Akan ada waktu untuk departemen HR nantinya.
Jangan kaget kalau Anda akan mengubah seluruh perusahaan Anda. Sangat langka suatu bisnis bisa survive dari fist contact dengan customer.
Harus survive untuk jangka waktu panjang, reinvest pada kesuksesan-kesuksesan kecil Anda dan lipat gandakan.

Meng-copy diri Anda
Ini adalah langkah yang hampir tidak pernah dipenuhi oleh bisnis kecil.
Sampai posisi ini, mesin uang Anda hampir selalu memiliki bagian yang tidak bisa dipisahkan : Anda sebagai founder.
Jika Anda memiliki background akuntan, Anda mungkin head akuntan. Jika Anda programmer, Anda mungkin programmer terbaik di situ.
Apapun yang Anda lakukan, Anda selalu merasa menjadi bagian essensial dan selalu “overworked” atau bekerja berlebihan.

Ini bagian beratnya : Anda harus membuat diri Anda menjadi “tidak berguna” atau redundant dalam tim Anda.
Jika Anda tiba-tiba mati besok, bisnis Anda harus tetap berjalan seperti biasa.
Alternatifnya, Anda menjadi self-employed dengan asisten.
Beberapa bisnis tidak bisa melepaskan jebakan ini, jika Anda copywriter brilian, Anda akan struggle. Karena yang membuat perusahaan ini hebat adalah Anda. Dalam kasus ini, kecuali Anda bisa menanamkan diri Anda di dalam business model, Anda tidak akan berkembang.
McDonalds membangun bisnis yang tetap berjalan meskipun mereka membayar gaji minimum. Proses yang mereka jalankan memungkinkan mereka melakukannya : setipa burger efisien dan nyaris tidak ada bedanya. Brand mereka begitu kuat sehingga orang berjejer untuk makan di situ. Bisnis Anda mungkin sangat berbeda dengan McDonalds tetapi sebisa mungkin harus sama kuatnya.
Jika Anda bisa mencapai situasi ini, Anda bisa memiliki sesuatu yang self-sustaining. Anda harus bisa menghasilkan pendapatan yang baik meskipun Anda tidak bekerja. Waktu Anda sekarang bebas untuk men-tweak bisnis Anda menjadi sesuatu yang lebih baik. Sekarang yang perlu Anda lakukan untuk bisa menjajah dunia adalah :
Scale
Langkah terakhir adalah seperti bermain “Who Wants to Be A Millionaire”. Setiap pertanyaan yang Anda jawab benar akan memberikan Anda uang, jika salah, Anda pulang ke rumah.

Jangan membuat kesalahan dengan mengasumsikan sebuah perusahaan besar itu seperti perusahaan kecil – hanya saja lebih besar -
Sejalan dengan perkembangan perusahaan, culture Anda juga akan berubah. Bahkan Anda bisa membenci perusahaan yang Anda buat sendiri (banyak founders  merasakan konflik seperti ini). Anda
Ingatlah tidak ada bisnis yang bisa berkembang tanpa batas. Beberapa bisnis lebih efisien dengan size tertentu – mudah untuk menjadi perusahaan perbaikan pipa ledeng dengan hanya 2 orang, tetapi hampir tidak mungkin membangun perusahaan perbaikan pipa dengan 1000 orang. Pahami limit Anda dari awal. Perusahaan software internet adalah perusahaan yang bisa scale dengan baik, karena itu banyak mencetak milioner muda.

Akhirnya ..
Saat ini tidak sulit memulai sebuah perusahaan. Anda bisa membuat killer product di kamar kos tanpa harus mendaftarkan perusahaan. Ini cukup untuk Facebook.
Entrepreneurship adalah bentuk dari “perjudian yang tercerahkan”. Skill dan keuletan adalah faktor penentu yang besar. Sepanjang Anda pantang menyerah apabila terjatuh, dan terus belajar, peluang Anda sukses tetap ada, Anda hanya harus berani melakukannya.


sumber 


Tips Sukses Ala Pendiri Amazon


Dua kata: margin rendah. Itulah rahasia kesuksesan dari Amazon. Ketika kita mengatakan itu, kedengarannya itu gila. Tapi, Jeff Bezos melihatnya sebagai keuntungan yang kompetitif. Amazon sudah menghabiskan satu dekade dan setengahnya demi membuat margin rendah menjadi suatu hal yang menguntungkan. Menurut Bezos, ketika Anda tidak terobsesi atau hanya fokus dengan margin yang tinggi, akan ada disiplin yang melekat tentang bagaimana Anda beroperasi. Namun Bezos pun tidak mengatakan bahwa margin tinggi hanya untuk mereka yang pemalas. Tapi, Anda bisa menyebutnya sebagai poin penting dari sebuah kebanggaan. Semua orang bisa bertahan di margin yang tinggi. Namun, butuh orang yang sejatinya bersungguh-sungguh untuk bertahan dan berkembang di margin rendah. Dan, Jeff Bezos adalah orangnya.
Bezos cukup jelas dan tegas menjelaskan mengenai dikotomi margin tinggi dan margin rendah. Dalam wawancara dengan Wired, ia mengatakan; “Ada dua cara untuk membangun perusahaan yang sukses. Pertama adalah berkerja sangat-sangat-sangat keras agar bisa meyakinkan konsumen untuk membayar margin yang tinggi. Kedua, adalah dengan berkerja sangat-sangat-sangat keras untuk menawarkan margin rendah pada para konsumen.” Dan, ia adalah orang yang memilih opsi yang kedua itu. Mengapa? Karena ia percaya, dengan menawarkan kemungkinan harga terendah, akan membuatnya bisa menarik basis konsumen yang besar. Berikut ini adalah skema margin dua banding dua dari Jeff Bezos:
Jeff sudah memilih posisi di atas kiri dari skema matriks – margin rendah dengan volume tinggi. Ia sudah membuktikan jika ada bisnis besar yang bisa berkembang di sana. Ini jelas lebih baik dibanding margin rendah dengan volume yang juga rendah; itu salah satu jalan menuju kehancuran. Ia menggambarkan keadaan dunia teknologi sekarang berfokus pada margin tinggi, dengan volume bisnis yang rendah hingga membuat perusahaan bertarung habis-habisan untuk memenangkan perhatian konsumen, dan menjual perangkat lunak bermargin tinggi atau perangkat keras pada jumlah konsumen yang relatif kecil. Padahal menurutnya, kemampuannya untuk menunjukkan profitabilitas margin rendah, membuatnya bisa mengumpulkan basis konsumen terbesar. Kemampuan untuk mengeksekusi margin rendah telah menjadikan Bezos mampu memperbesar kombinasi produknya dan menarik konsumen yang bahkan lebih besar basisnya.
Jadi, apa yang diperlukan untuk bertahan di pilihan margin rendah? Jawabannya adalah efisiensi. Efisiensi yang luar biasa. Bezos bahkan sudah terobsesi dengan efisiensi sejak hari pertama. Dan, efisiensi tersebut tersebar hingga ke seluruh titik peruusahaannya. Bezos telah membangun sistem distribusi yang membuat Amazon bisa memberikan apapun di manapun (setidaknya di mana saja di Amerika) pada setiap waktu yang dimungkinkan untuk menghasilkan uang, walau sekecil apapun itu. Efisiensi itu telah memungkinkan Amazon untuk menawarkan Amazon Prime, yang menyediakan pelayanan gratis selama dua hari sembari tetap menghasilkan uang (baiklah, di sini kita ketahui jika Amazon Prime tidak benar-benar gratis, tapi ia telah mendekati konsumen hingga meningkatkan volume pesanan). Amazon juga benar-benar fokus dalam penurunan biaya terhadap pelayanan konsumen. Tapi itu tidak serta-merta berarti Amazon mengabaikan kebutuhan konsumen. Mereka hanya ingin bekerja keras untuk memuaskan konsumen dengan cara yang berbeda; yakni meminimalkan campur-tangan tenaga manusia sebisa mungkin. Sebagai gantinya, Amazon menawarkan pelayanan melalui online – di mana saat ini, Amazon menempati urutan pertama paling tinggi pelayanan dan promosi via internet.

Obsesi Bezos dengan efisiensi, mungkin bisa dilihat dengan jelas dalam Amazon Web Services (AWS). AWS adalah perpanjangan dari infrastruktur teknis Amazon itu sendiri (pengembangannya sendiri dibiayai dan dibawahi naungan Amazon). Bezos selalu bertekad untuk membuat AWS menyediakan buku-buku dengan cara yang sama – volume tinggi, margin rendah. Selain itu, Bezos tidak bersedia menggunakan ‘produk apa adanya’ untuk mendapatkan harga terendah. Harga yang rendah dengan kualitas tinggi telah membuat AWS menjadi tulang punggung mayoritas website besar di dunia saat ini, seperti Foursquare dan New York Times.
Jeff menegaskan bahwa; “hal terhebat yang bisa Anda lakukan adalah membuat kesalahan” dan, sebagai hasilnya, “Amazon mampu fokus pada cacat-cacat kecil dan memusnahkan mereka hingga ke akar-akar. Itu akan mengurangi biaya, karena segalanya akan bekerja”. Sepertinya Bezos benar, semuanya bekerja dengan baik. AWS kini telah menjadi bisnis yang besar, secara bersamaan juga meningkatkan efisiensi infrastruktur Amazon itu sendiri – ini seperti menyelam sambil minum air, kemenangan ganda.
Margin rendah tak selamanya sesuai dengan strategi yang dipilih setiap orang. Ini adalah bisnis yang keras, dan tak kenal ampun. Tapi, Jeff Bezos adalah tipe orang yang benar-benar mengenali model bisnis yang dipilihnya dan mampu menjalankannya dengan strategi yang sempurna. Dengan mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas melalui obsesinya terhadap efisiensi, Amazon akhirnya bisa berdiri dengan memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang minimal. Keadaan ini jelas sulit disaingi oleh banyak orang. Dan, tentunya itulah yang Jeff suka.
Tentu saja jika Jeff juga bertindak selayaknya konsultan bagi dirinya sendiri, Jeff harus jujur dan menunjukkan, memang, kuadran atas kiri pada skema di atas akan selalu menjadi hasil yang paling diinginkan. Matriks dalam skema tersebut adalah tak terkecuali. Kemampuan untuk memberikan volume dan margin tinggi seperti hadiah dari surga. Selalu ada alasan mengapa Apple menjadi perusahaan paling berharga di dunia dan memiliki $97 miliar dollar di bank. Mereka telah berhaisl memecahkan kode untuk meraih volume dan margin tinggi. Seperti juga Google (yang memiliki $44 miliar di bank) dan Microsoft (yang mempunyai $50 miliar di bank). Tapi, ketahuilah, ketika menyinggung tentang volume tinggi dengan margin rendah, Amazon adalah satu-satunya yang paling baik yang pernah ada.

sumber